Nasi pulen biasanya memiliki tekstur yang lembut dan kenyal, dengan butiran nasi yang tidak terlalu keras atau terlalu lembek. Rasa nasi pulen ini umumnya dihasilkan oleh kandungan amilosa.
Kementerian Pertanian melalui BB Padi telah menetapkan standar rasa nasi pulen yaitu sebagai berikut :
0% -10 % Ketan
10% – 20% Rasa Nasi Super Pulen
20% – 25 % Pulen
>25% Pera
Kadar amilosa dalam nasi dapat bervariasi tergantung pada jenis varietas padi yang digunakan. Beberapa varietas padi memiliki kandungan amilosa yang lebih tinggi, sehingga menghasilkan nasi pulen. Di Indonesia, salah satu jenis padi yang terkenal dengan rasa nasi pulen adalah padi varietas lokal seperti padi Gunungkidul, padi Rojolele, atau padi Mentik Wangi. Namun semakin berkembangnya teknologi dan penelitian, maka padi varietas unggul nasional lahir beberapa varietas baru yang layak Anda coba.
erikut 3 rekomendasi benih padi dengan rasa nasi pulen yang dicari petani masa kini versi Berkah Nandur :
- Varietas Padi Memberamo
Memberamo merupakan varietas yang dirilis pada tahun 1995 ini masih diidolakan oleh petani terbukti dengan masih banyaknya permintaan di pasaran. Varietas ini mempunyai umur 100 hst, potensi hasil 7,5 ton / ha dan nasi super pulen dengan kadar amilosa 19%.
2. Varietas Padi Digdaya
Varietas Digdaya ini merupakan varietas terbaru yang dirilis tahun 2019 cukup membuat kejutan bagi petani yang sudah terbiasa menanam Rojolele atau mentik, karena Digdaya mempunyai rasa nasi yang super pulen. Bagaimana tidak, varietas ini mempunyai kadar amilosa 14,1% saja, jauh lebih pulen daripada varietas padi pada umumnya. Mempunyai umur tanam 100 hst dan bentuk gabah yang panjang sudah cukup menjadikannya sebagai padi idaman petani di masa depan.
3. Varietas Padi Sidenuk
Varietas padi Sidenuk dirilis pada 2011, walaupun kadar amilosa 20% namun dilapangan ternyata banyak yang terkesan dengan Sidenuk ini karena potensi hasil yang cukup tinggi 9,1 ton per ha dan umur yang tidak terlalu panjang.
Selain varietas padi, cara memasak juga dapat mempengaruhi hasil akhir nasi. Penggunaan teknik memasak tertentu, seperti teknik pengukusan atau perebusan dengan perbandingan air yang tepat, juga dapat memberikan kontribusi pada keberhasilan menciptakan nasi pulen.
Penting untuk diingat bahwa selera terhadap tekstur nasi dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya, dan preferensi terhadap nasi pulen tidak selalu sama di seluruh Indonesia atau di seluruh dunia. Namun, kebanyakan orang Indonesia cenderung menyukai nasi pulen, dan banyak hidangan tradisional Indonesia, seperti nasi uduk menggunakan nasi pulen sebagai bahan dasar.
Bagikan ini:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)