Tanah salin merujuk pada kondisi tanah yang mengandung kadar garam tinggi, sehingga dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan aktivitas pertanian. Kondisi ini seringkali terjadi di daerah-daerah yang memiliki pasokan air irigasi tinggi atau air tanah dengan kandungan garam yang signifikan seperti lahan pesisir pantai, rawa, bahkan di lahan irigasi. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan tanah menjadi salin meliputi:
- Irigasi berlebihan: Penggunaan air irigasi berlebihan tanpa adanya sistem drainase yang memadai dapat meningkatkan konsentrasi garam di tanah. Seiring waktu, garam tersebut dapat terakumulasi dan merusak struktur tanah serta menghambat kemampuan tanaman untuk menyerap air.
- Air tanah bawah permukaan: Jika air tanah yang digunakan untuk irigasi memiliki kadar garam tinggi, tanah dapat menjadi salin. Penguapan air dari tanah akan meninggalkan garam-garam tersebut di permukaan tanah.
- Proses alami: Beberapa daerah memiliki tanah yang secara alami mengandung garam. Pada kondisi ini, faktor geologis dan iklim setempat dapat berkontribusi pada akumulasi garam di tanah seperi air laut dan rawa.
Dampak dari tanah salin pada pertanian melibatkan beberapa aspek, antara lain:
- Penurunan produktivitas tanaman: Kandungan garam yang tinggi dapat menghambat kemampuan tanaman untuk menyerap air dan nutrisi yang diperlukan, sehingga pertumbuhan dan hasil tanaman menjadi terhambat.
- Degradasi struktur tanah: Kandungan garam dapat merusak struktur tanah, mengubah tekstur tanah dan mengurangi kemampuan tanah untuk menyimpan air.
- Peningkatan biaya produksi: Petani yang menghadapi masalah tanah salin seringkali harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mengatasi masalah ini, seperti dengan menggunakan teknologi irigasi yang lebih canggih atau menggunakan bahan tambahan untuk merawat tanah.
Beberapa cara untuk mengatasi tanah salin termasuk:
- Pengelolaan air dengan bijaksana: Mengelola penggunaan air irigasi dan memastikan sistem drainase yang efektif dapat membantu mengontrol akumulasi garam di tanah.
- Pemilihan tanaman yang tahan garam: Beberapa tanaman memiliki toleransi yang lebih tinggi terhadap garam, dan memilih tanaman tersebut dapat membantu mengurangi dampak tanah salin.
- Penerapan teknologi irigasi yang efisien: Menggunakan teknologi irigasi yang lebih efisien, seperti irigasi tetes atau irigasi sub-surface, dapat membantu mengurangi risiko akumulasi garam.
Penting untuk dicatat bahwa penanganan tanah salin dapat menjadi tantangan yang kompleks dan memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan berbagai aspek pertanian dan manajemen sumber daya alam.
Penggunaan varietas padi unggul nasional untuk mengatasi lahan salin merupakan hal yang layak Anda pertimbangkan. Beberapa lembaga pertanian nasional sudah merilis daftar varietas padi yang dapat Anda tanam, seperti berikut :
- BIOSALIN 2 AGRITAN
Biosalin 2 Agritan merupakan varietas yang dirilis oleh BB Biogen pada tahun 2020. Varietas ini sangat bagus ditanam di lahan salin dengan berbagai fitur keunggulannya. Biosalin Agritan sendiri mempunyai umur 107 dari sebar, bentuk beras ramping, dan potensi hasil 9,04 ton/ha salah satu yang terbaik di kelas benih padi tahan salin. Varietas ini diharapkan akan menjadi varietas primadona untuk lahan pasir pantai dan rawa.
2. INPARI 34 SALIN AGRITAN
Inpari 34 Salin Agritan dirilis pada tahun 2014. Dengan umur cukup genjah yaitu 104 hari dari sebar. Potensi hasil 8,1 ton / ha. Tekstur nasi agak pera dengan bentuk gabah ramping. Varietas ini bisa ditanam di lahan salin serta lahan sawah rendah sampai sedang (0-500 mdpl)
3. INPARI 35 SALIN AGRITAN
Mempunyai umur 106 hari dari sebar (genjah) dengan gabah ramping. Potensi hasil 8,3 ton/ha dengan rasa nasi agak pera (kadar amilosa 24%). Varietas ini tahan terhadap wereng coklat dan hdb. Toleran terhadap keadaan salin serta bisa ditanaman di lahan sawah 0-500 mdpl.
Bagikan ini:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)